Pemerintah Sudah Pesan 426 Juta Vaksin

Pemerintah Sudah Pesan 426 Juta Vaksin

JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengungkapkan ketersediaan 426 juta vaksin COVID-19 pada 2021 yang dipesan pemerintah. Vaksin itu selanjutnya akan disebar ke berbagai daerah untuk keperluan vaksinasi nasional. Diperlukan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat.

“Setiap bulan akan datang lagi pengiriman vaksin. Akhir tahun ini total yang akan diterima kurang lebih 426 juta vaksin,” kata Jokowi saat perayaan HUT PDI-Perjuangan secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Minggu (10/1).

Menurutnya, pada Januari ini akan dilakukan vaksinasi sebanyak 5,817 juta vaksin. Kemudian, untuk Februari sebanyak 10 juta vaksin. Selanjutnya, Maret sebanyak 13,3 juta vaksin. Lalu, April 20,4 juta vaksin. ” Itu akan kita kerjakan terus menerus,” ungkapnya.

Artinya, lanjut Jokowi hingga, akhir 2021 atau awal 2022 total akan tiba 426 juta dosis vaksin COVID-19. “Insya Allah ini cukup untuk mencapai ‘herd immunity’ atau kekebalan komunal. Karena yang harus divaksin 181,5 juta atau 182 juta orang kurang lebih. Jadi dalam waktu kurang lebih 15 bulan. Tetapi tetap saya tawar ke menteri kesehatan agar bisa kurang 1 tahun,” tuturnya.

BACA JUGA:Pemerintah Pesan 426 Juta Vaksin Covid-19, Jokowi: Insya Allah Cukup

Menurut Presiden, vaksin COVID-19 yang akan digunakan di Indonesia adalah vaksin yang telah diuji di berbagai negara. “Yang terbukti aman dan mendapat rekomendasi dari BPOM. Selanjutnya dinyatakan halal oleh MUI,” ucap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Selain itu, pada 2021, program perlindungan sosial dilanjutkan. Seperti Program Keluarga Harapan, kartu sembako, Bantuan Sosial Tunai, Kartu Pra-Kerja, Bantuan Langsung Tunai lewat Dana Desa.

“Terus akan dilanjutkan diskon listrik, insentif tenaga kesehatan yang menangani COVID-10 dan insentif usaha kecil. Semua kita lakukan agar bisa melindungi rakyat dan masyarakat bawah dari dampak krisis kesehatan dan ekonmoi dari pandemi COVID-19,” urainya.

Mantan Walikota Solo ini mengajak masyarakat bersyukur. Karena Indonesia mampu mengelola pandemi COVID-19. Baik dari sisi kesehatan maupun perekonomian.

“Walau pandemi belum berlalu, tapi kita bersyukur bahwa Indonesia termasuk negara yang mampu mengelola tantangan ini. Penanganan kesehatan yang bisa dikendalikan dengan terus meningkatkan kewaspadaan dan pertumbuhan ekonomi yang sudah naik kembali sejak kuartal 3 lalu,” tandasnya.

Jokowi memaparkan ada 215 negara di seluruh dunia mengalami masalah yang sama. Sekitar 90 juta orang telah terpapar COVID-19 serta 1,9 juta meninggal dunia.

“Keseimbangan harus terus kita jaga. Termasuk disiplin 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak). Sebentar lagi vaksinasi akan dimulai. Kita ingin vaksinasi dimulai secepat-cepatnya setelah BPOM menerbitkan izin penggunaan darurat atau ‘Emergency Use Authorization’ sesuai kaidah-kaidah akademis dan standar WHO,” pungkasnya. (rh/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: